โุงูุณูุงู ุนูููู ูุฑุญู ุฉ ุงููู ูุจุฑูุงุชู , ุฃุญุณู ุงููู ุฅููู
Ya Syaikh.. Dahulu jika Rasulullah memimpin perang, beliau keluar dengan membawa wanita-wanita untuk membantu mengobati pasukan yang terluka. Bagaimanakah teknisnya? Karena terkait jarak safar, ikhtilath, menyentuh lelaki yang bukan mahram dll.
ุฌุฒุงู ุงููู ุฎูุฑุง ูุจุงุฑู ุงููู ููู
๐ Jawaban :
๐ Dijawab oleh:
Asy-Syaikh Abul Atha Ahmad Banajah ุญูุธู ุงููู
ู ุนูููู ุงูุณูุงู ู ุฑุญู ุฉ ุงููู ู ุจุฑูุงุชู..
๐บ Keluarnya para wanita bersama Rasulullah ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู sebagaimana yang terjadi pada perang Uhud, perang Khandaq, dan perjanjian Hudaibiyyah bertujuan untuk memberikan minum kepada para panglima perang serta mengobati luka-luka sebagai bentuk ta'awun di jalan Allah ุชุนุงูู.
โผ๏ธ Namun hati-hati !!!
Dalil-dalil yang menunjukkan kisah ini tidak menunjukkan bolehnya ikhtilath. Karena keadaan tersebut adalah keadaan darurat, bersamaan dengan itu para shahabat sangat berusaha untuk menutupi mereka dari pandangan manusia, dengan keberadaan mereka diatas tandu (yang tertutup) dan mereka berada di belakang ketika terjadinya pertempuran. Adapun jika dibutuhkan untuk ikut melindungi Rasulullah ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู sebagaimana disebutkan dalam sebagian atsar, maka ini dilakukan karena darurat. Dan keadaan darurat memiliki hukum khusus.
โ๏ธSehingga ini bukan dalil dibolehkannya ikhtilath
ุงูููุฆุฉ ุงูุนูู ูุฉ ุงูู ุฎุชุตุฉ ููุชุฑุฌู ุฉ
๐ Diterjemahkan oleh : Hai'ah Ilmiyyah Khusus untuk Terjemah