} h3.post-title{ text-align: center; } .post-title {text-align:center;} -->

TIGA PILAR MENUNTUT ILMU DALAM TIMBANGAN QUR’AN DAN SUNNAH

Di zaman ketika semangat mencari ilmu sering tak disertai metode yang benar, pembahasan ini hadir sebagai koreksi dan pencerahan. Menuntut ilmu bukan sekadar duduk di majelis atau membaca buku, tapi ibadah yang punya hukum, adab, dan cara. Lalu, apa cara yang benar menurut Al-Qur’an dan Sunnah?

Oleh: Asy-Syaikh Ahmad Banajah hafidzahullah - Arsip 08/2025 Masjid Alwi Kangar, Negeri Pelis



๐Ÿงญ Pengantar

Dalam tradisi keilmuan Islam, pencarian ilmu (แนญalab al-‘ilm) merupakan kewajiban syar‘i yang tidak bersifat opsional. Ia bukan sekadar aktivitas intelektual, tetapi bagian dari manhaj hidup seorang Muslim. Sebagaimana sabda Nabi ๏ทบ:

"ุทู„ุจ ุงู„ุนู„ู… ูุฑูŠุถุฉ ุนู„ู‰ ูƒู„ ู…ุณู„ู…"
"Menuntut ilmu adalah kewajiban atas setiap Muslim." (HR. Ibnu Majah, hasan)

Namun ironisnya, banyak umat Islam hari ini mengabaikan kaidah dan cara yang benar dalam menuntut ilmu. Lebih menyedihkan lagi, sebagian hanya semangat pada aspek perdebatan, viralitas, atau popularitas, tanpa membangun pemahaman agama yang utuh dan bertahap.

Tadzkirah ini menyentuh akar persoalan tersebut—menyeru agar umat Islam kembali pada jalur thalab al-‘ilm yang sahih, bukan hanya berdasarkan semangat, tetapi juga berdasarkan wahyu.


๐Ÿ“š Rangkuman Faedah Lengkap

1️⃣ Ilmu Adalah Fardu ‘Ain, Bukan Opsional

๐Ÿ“Œ Dalil utama:

ูَู„َูˆْู„َุง ู†َูَุฑَ ู…ِู† ูƒُู„ِّ ูِุฑْู‚َุฉٍ ู…ِّู†ْู‡ُู…ْ ุทَุงุฆِูَุฉٌ ู„ِّูŠَุชَูَู‚َّู‡ُูˆุง ูِูŠ ุงู„ุฏِّูŠู†ِ ูˆَู„ِูŠُู†ุฐِุฑُูˆุง ู‚َูˆْู…َู‡ُู…ْ (QS. At-Taubah: 122)

๐Ÿ”ธ Menuntut ilmu agama adalah fardu ‘ain atas setiap individu.
๐Ÿ”ธ Umat Islam tidak punya pilihan selain mengutus sebagian anggotanya untuk mendalami agama dan kembali memberi peringatan kepada kaumnya.
๐Ÿ”ธ Tidak cukup hanya mengandalkan semangat; perlu metode dan kurikulum.


2️⃣ Ilmu Adalah Satu-Satunya Jalan untuk Naik Iman

๐Ÿ“Œ Kutipan:

“Satu-satunya cara untuk naikkan iman adalah melalui ilmu. Tidak ada cara lain untuk dekat kepada Allah.”

๐Ÿ”ธ Ilmu adalah sarana utama peningkatan iman dan penguatan hubungan dengan Allah.
๐Ÿ”ธ Tanpa ilmu, tidak akan tumbuh kesadaran ibadah, akhlak mulia, maupun kepekaan terhadap kebenaran.


3️⃣ Agama Islam Sempurna: Menjelaskan Tujuan dan Jalan

๐Ÿ”น Islam tidak hanya menjelaskan maqฤแนฃid (tujuan) seperti shalat, zakat, dan haji, tapi juga wasฤ’il (sarana) yang membawa ke sana.
๐Ÿ”น Contoh:

  • Islam menjelaskan bukan hanya shalat, tapi juga wudhu, termasuk detail seperti jumlah basuhan, penggunaan tangan kanan, larangan membersihkan diri dengan tulang atau makanan, dll.

๐Ÿ“Œ Kutipan menarik:

“Nabi ๏ทบ bahkan mengajarkan cara buang hajat dengan terperinci—berapa batu dipakai, tangan mana yang digunakan, dan apa yang dilarang.”


4️⃣ Tiga Metode Murni dalam Mencari Ilmu Menurut Qur’an & Sunnah

๐Ÿ“Œ Metode 1: Bertanya kepada Ahli Dzikir

ูَุงุณْุฃَู„ُูˆุง ุฃَู‡ْู„َ ุงู„ุฐِّูƒْุฑِ ุฅِู† ูƒُู†ุชُู…ْ ู„َุง ุชَุนْู„َู…ُูˆู†َ (QS. An-Nahl: 43, Al-Anbiya: 7)

๐Ÿ”ธ Prinsip dasar: Kalau tidak tahu, tanya kepada ahlinya.
๐Ÿ”ธ Ahli dzikir = orang yang ahli dalam Al-Qur’an dan Sunnah, bukan sembarang orang.
๐Ÿ”ธ Ironi yang disorot:

“Kalau bangun rumah, kita tanya arsitek. Kalau mobil rusak, kita cari montir. Tapi kalau masalah akhirat, kita tanya sembarang orang.”


๐Ÿ“Œ Metode 2: Duduk di Majelis Ilmu

๐Ÿ”ธ Contoh dari hadits:

  • Tiga orang masuk majelis Nabi ๏ทบ: satu duduk di depan, satu di belakang karena malu, satu langsung pergi.

  • Masing-masing diperlakukan sesuai sikapnya: yang duduk di depan diberi rahmat, yang di belakang tetap diberi, yang pergi diabaikan.

๐Ÿ”ธ Hadits:

“ุฅِู†َّ ู„ِู„َّู‡ِ ู…َู„َุงุฆِูƒَุฉً ูŠَุทُูˆูُูˆู†َ ูِูŠ ุงู„ุทُّุฑُู‚ِ ูŠَู„ْุชَู…ِุณُูˆู†َ ุฃَู‡ْู„َ ุงู„ุฐِّูƒْุฑِ” (HR. Muslim)
“Sesungguhnya Allah memiliki para malaikat yang berkeliling di jalan-jalan mencari majelis dzikir.”

๐Ÿ”ธ Catatan penting:

  • Khutbah Jum’at juga termasuk majelis ilmu, wajib didengarkan dengan adab: tidak boleh main HP, tidak boleh berbicara.


๐Ÿ“Œ Metode 3: Memohon Ilmu dalam Doa

“Doa adalah metode resmi menuntut ilmu.”

๐Ÿ”ธ Berdoalah dalam sujud, minta ilmu yang bermanfaat.
๐Ÿ”ธ Ilmu yang benar akan menjadikanmu:

  • Suami atau istri yang baik

  • Anak yang saleh

  • Anggota masyarakat yang bermanfaat

๐Ÿ“Œ Kutipan:

“Dengan ilmu yang benar, kamu akan menjadi manusia yang lebih baik untuk keluargamu, kaummu, dan umatmu.”


5️⃣ Penghalang Menuntut Ilmu: Malu & Sombong

๐Ÿ”ธ Hadits menyebut dua jenis orang yang tidak akan belajar:

  1. Orang yang malu bertanya

  2. Orang yang sombong dan merasa tidak perlu bertanya


6️⃣ Majelis Ilmu Adalah Jantung Umat

๐Ÿ”น Dalam khutbah dan ceramah penutup, pemateri menekankan:

“Masjid dan majelis ilmu adalah pusat peradaban Islam sejak zaman Nabi ๏ทบ. Umat yang meninggalkannya akan kehilangan arah.”

๐Ÿ”น Menuntut ilmu bukan pilihan, tapi tuntutan iman dan amanat Allah. Umat ini bangkit bukan lewat debat, tapi lewat ilmu yang dibangun dengan adab dan sabar.


✍️ Penutup Reflektif:

Ilmu bukan sekadar pengetahuan, tapi cahaya yang menuntun jiwa. Tiga metode yang disebutkan bukan teori—tapi warisan nabawi yang harus dihidupkan. Bertanyalah dengan adab, duduklah di majelis dengan khusyuk, dan mohonlah ilmu dalam sujudmu. Di situlah kebangkitan umat dimulai—bukan dari kegaduhan, tapi dari keheningan ilmu.

TRENDING