} h3.post-title{ text-align: center; } .post-title {text-align:center;} -->

Bolehkah Meminta/Menarif Upah dari Mengajarkan Ilmu Agama

BOLEHKAH MEMINTA/MENARIF UPAH DARI MENGAJARKAN ILMU AGAMA

📩 Pertanyaan :

السلام عليكم و رحمة الله و بركاته..

Bagaimana hukumnya seorang pengajar tahsin yang menerima upah dari murid-muridnya?


🔖 Jawaban :

و عليكم السلام و رحمة الله و بركاته..

Ini merupakan pembahasan yang sudah pernah kami ulang-ulang..

💡 Kesimpulannya :

❗️ Tidak sepantasnya seseorang membuat persyaratan atau memberikan tarif tertentu ketika mengajarkan kitabullah تعالى, ataupun sunnah Rasulullah صلى الله عليه وسلم, dan seluruh ilmu agama secara umum.

🔅 Disebutkan dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah رضي الله عنه, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda : 

"من تعلَّم علمًا مما يبتغى به وجهَ اللهِ تعالى ، لا يتعلَّمُه إلا ليُصيبَ به عرضًا من الدنيا لم يجِدْ عَرْفَ الجنةِ يومَ القيامةِ . يعني ريحَها"

"Barang siapa yang mengajarkan ilmu untuk mengharapkan wajah Allah تعالى, namun dia justru tidak mengajarkannya kecuali hanya untuk memperoleh bagian dari dunia maka dia tidaklah mendapati bau surga."

Namun..

➡️ Apabila orang yang diajarkan ilmu memberikan imbalan tanpa diminta, maka boleh diterima, dan semoga Allah memberikan balasan kepada orang yang memberi.

🔅 Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda :

" إن أحق ما أخذتم عليه أجراً كتاب الله ." 

"Sesungguhnya upah yang paling berhak diambil adalah dari kitabullah."

🚫 Sehingga tidak pantas bagi seorang da'i untuk memberikan tarif yang ditentukan, bahkan menjadikan itu sebagai sumber penghasilan, serta menunggu upah yang diberikan. Khawatir ini mengantarnya sampai kepada tingkat mencari dunia dengan akhirat.

والله أعلم..

الهيئة العلمية المختصة للترجمة

📝 Diringkas oleh : Hai'ah Ilmiyyah Khusus untuk Terjemah

https://t.me/ahmadbanajah/2475

TRENDING