๐ DARI MANA MEMULAI UNTUK BELAJAR ๐
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
๐ Dijawab oleh : Abul Athoo' Ahmad Banajah ุญูุธู ุงููู
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
๐ฉ PERTANYAAN :
ุงูุณูุงู
ุนูููู
ู ุฑุญู
ุฉ ุงููู ู ุจุฑูุงุชู .
Mohon utk disampaikan pertanyaan kpd ustadz abu baanajah ุญูุธู ุงّٰููู, seseorang yg belum menghafal alquran, tdk menguasai bahasa arab dng baik, tidak memfokuskan (menghabiskan) kebanyakan waktunya utk belajar dikarenakan sudah berkeluarga, bagaimanakah metode, tahapan belajar / materi yg hendaknya dia tekuni terlebih dahulu,,?
Bagaimanakah cara teknik menghafal alquran dan/atau risalah" ringkas ulama yg tepat/baik utk orang yg sudah tdk muda lagi,,?
ุจุงุฑู ุงّٰููู ูููู
ูุฌุฒุงูู
ุงّٰููู ุฎูุฑุง
๐ JAWABAN :
ู ุนูููู ุงูุณูุงู ู ุฑุญู ุฉ ุงููู ู ุจุฑูุงุชู..
Dari pertanyaan yang disampaikan, ada beberapa poin dalam pola pikir yang harus diperbaiki tentang ilmu, tholabul ilm, dan cara menuntut ilmu.
๐Berikut adalah poin-poin tentang tholabul ilm yang penting diketahui :
Pertama :
⭕️ Jangan merasa tidak bisa sebelum memulai. Ini sama dengan menganggap dirinya kalah sebelum berperang, sebelum turun ke medan tempur. jika demikian bagaimana akan menang? Jika demikian bagaimana akan bisa? Bagaimana akan berhasil?
Bahkan ini menunjukkan lemahnya keinginan menuntut ilmu.
๐กArahkan pikiran kita ke arah yang positif, jangan berpikir kita tidak bisa apa-apa, namun berfikirlah bagaimana agar kita bisa.
⭕️ Poin nya bukan terletak pada apa yang sudah atau belum dipelajari, sudah belajar ini itu, atau belum belajar ini itu.. Poin terpenting adalah harus memiliki tekad dan keinginan kuat untuk mengangkat kebodohan dari dirinya. Dengan demikian, meskipun sudah belajar, seseorang akan terus merasa kurang karena semakin kuat tekad dan keinginannya.
Faedah emas :
hal tersebut sebagai alasan adalah menunjukkan kurangnya kesungguhan dalam menuntut ilmu. Lihatlah para shahabat, para salaf begitu banyak kisah dari mereka yang menunjukkan bahwa diantara mereka ada yang mulai menuntut ilmu di usia yang tidak muda, mereka bersemangat menuntut ilmu meskipun sudah berkeluarga, bersemangat menuntut ilmu meskipun sambil bekerja.
Sebagaimana kita menyisihkan waktu setiap hari untuk beribadah, bekerja, dll. Kita juga harus menyisihkan waktu tersendiri untuk menuntut ilmu.
Kedua :
⭕️ Tentang bagaimana menuntut ilmu :
Cara menuntut ilmu yang benar bukan seperti yang diterapkan pada kurikulum akademi, belajar Al-Qur'an, hadits, fiqh, tafsir, dll. Dengan bidang atau pelajaran yang terbatas untuk semua murid dengan kemampuan dan kebutuhan yang berbeda..
Ilmu adalah agama. Menuntut ilmu dimulai dari apa yang paling kita butuhkan, dimulai dari ilmu yang mendekatkan dia kepada Allah, yang menjadikan agama kita baik, karena ilmu adalah agama. Dimulai dari tauhid, aqidah, rukun Islam, tata cara shalat yang benar. Inilah agama. Karena ilmu syar'i adalah ketika seseorang mampu beribadah kepada Rabb nya berdasarkan ilmu. Sehingga yang paling penting adalah mempelajari dasar dan pondasi agama.
⭕️ Ilmu itu saling berkaitan..
Ketika kita mempelajari aqidah, itu akan membawa kita untuk mempelajari rukun islam.
Ketika mempelajari rukun islam, akan membawa kita untuk mempelajari fiqh asasi tentang shalat, bagaimana caranya, niatnya, takbirnya, dsb.
Ketika mempelajari fiqh asasi akan membawa kita mempelajari fiqh far'iyyah
Ketika mempelajari fiqh far'iyyah, akan membawa kita untuk mempelajari Al-Qur'an.
Ketika mempelajari Al-Qur'an, itu akan membawa kita untuk mempelajari bagaimana melafadzkan ayat-ayat Al-Qur'an.
Ketika mempelajari tentang bagaimana melafadzkan Al-Qur'an, akan membawa kita untuk mengetahui maknanya, arti dari ayat-ayat tersebut.
Ketika mempelajari artinya, akan membawa kita untuk mempelajari bahasa Arab.
Demikianlah keterkaitan antar ilmu.
Sebagaimana perkataan para ulama ุฑุญู
ูู
ุงููู..
⭕️ Yang harus diperhatikan adalah adalah memperkuat ilmu dasar, ketika seseorang kuat pondasinya maka mempermudah untuk melanjutkan ke tahap berikutnya.
Ketiga :
⭕️ Memilih orang yang tepat sebagai gurunya, bukan sekedar orang yang mengajarkan tentang ilmu. Namun dia mengajarkan ilmu, ibadah, agama, seorang guru yang mendidik, mengajarkan bagaimana kita bertemu dengan Allah dalam keadaan selamat.
Dia adalah seorang yang terpercaya ilmunya dan menjadi qudwah dalam amalan dan muamalah nya.
Sehingga dia mendekat kita kepada Allah dengan ilmu yang diajarkan, bukan mendekatkan kita kepada dirinya, atau syaikh nya, dll.
Dialah shohibul ilmi dan shohibul hikmah.
⭕️ Mempelajari ilmu syar'i asalnya adalah dengan cara musyafahah. Seseorang duduk dan mendengarkan ilmu langsung dihadapan gurunya. Dan guru tersebut sangat memahami muridnya, mengetahui apa yang dibutuhkan, apa yang harus dipelajari, bagaimana harus belajar, dll.
▶️ Ini adalah beberapa pemikiran yang perlu ditanamkan, agar seseorang menuntut ilmu dengan pemikiran dan cara yang benar. Dia mengetahui apa yang dibutuhkan, dan kepada siapa harus mengambil ilmu.
ุงูููุฆุฉ ุงูุนูู
ูุฉ ุงูู
ุฎุชุตุฉ ููุชุฑุฌู
ุฉ
๐ Diterjemahkan oleh: Hai'ah Ilmiyyah Khusus untuk Terjemah.
https://t.me/ahmadbanajah/2203