} h3.post-title{ text-align: center; } .post-title {text-align:center;} -->

اللّهُمَّ نَجِّ إِخْوَانَنَا الْمُؤْمِنِيْنَ الْمُسْتَضْعَفِيْنَ فِي فَلَسْطِيْنَ وَفِي كُلِّ مَكَانٍ

Part 8 - Penggunaan Gambar & Video dalam Dakwah ; Sebuah Tanggapan, Diskusi, Saran dan Penjelasan

PENGGUNAAN GAMBAR & VIDEO DALAM DAKWAH ;  SEBUAH TANGGAPAN, DISKUSI, SARAN DAN PENJELASAN 

Part 1 | Part 2 | Part 3 | Part 4 | Part 5 | Part 6 | Part 7 Part 8

Terjemah bebas dari :


جهة الإخلال الثانية :

وهي أبعد وذلك استجلابه وذكره لقضية "تربية النساء" في خضم كلامه رغم أنه ليس لي فيها ناقة ولا جمل وليس بينها وبين هذه القضية من ناحية الحكم أي علاقة أو إتصال ؟!

Sisi pelanggaran yang kedua:

Sisi ini adalah yang lebih jauh, yaitu dia membawa dan menyebutkan masalah "pendidikan wanita (pondok tarbiyatun nisa)" di tengah-tengah pembicaraannya, padahal saya tidak memiliki kaitan dengannya dan tidak ada hubungan atau keterkaitan antara masalah ini dengan perkara yang sedang dibahasnya.

وهنا أقول : أليس هذا تغريرا- وإن لم يقصد - بعواطف القارئ المبغض المخالف لقضية تربية النساء ؟! فلربما يحكم ويأخذ بقوله قبل أن يفهم مناط الخلاف والصواب من الخطأ فيما نحن بصدده؟! أم أن الغريق يتمسك ولو بقشة؟!

Dan di sini saya katakan: bukankah ini menyesatkan - meskipun tidak dimaksudkan - emosi pembaca yang membenci dan melawan dengan kasus pendidikan wanita (pondok tarbiyatun nisa)? Mungkin saja orang akan mengambil pendapatnya sebelum memahami esensi perselisihan dan kebenaran dari kesalahan yang sedang kita bahas. Atau apakah orang yang tenggelam akan mencengkeram apapun yang dapat dijadikan bantuan?

*) Ungkapan ini : أم أن الغريق يتمسك ولو بقشة؟ , memiliki arti bahwa orang yang sedang dalam kesulitan atau bermasalah akan mencoba menangkap apa saja yang bisa membantu mereka, bahkan jika itu hanya sedikit bantuan atau peluang kecil. Ungkapan ini menggambarkan ketidakpastian dan keputusasaan seseorang yang berjuang dalam situasi sulit. Dalam bahasa Indonesia, ungkapan ini dapat diartikan sebagai "orang yang sedang terdesak akan mencari bantuan atau peluang kecil apapun yang dapat ditemukan". -ed 


وأقول منصفا إنه لربما خالفه ورفضه قوم موافقون لقضية تربية النساء المذكورة حتى قبل أن يكملوا بحثه  ؟!

Dan saya mengatakan secara adil bahwa mungkin ada orang-orang yang tidak setuju dengan pandangannya dan menolaknya, bahkan sebelum ia menyelesaikan penelitiannya mengenai kasus pendidikan wanita yang disebutkan.

والعجب ممن وصف بأن القضية التي نحن بصددها وقضية تربية النساء متماثلتان ؟! وهنا أقول لا بد من تحرير ضابط التماثل في المسائل العلمية وبالبديهة ضابطها هو أن يتناولها العلماء بشكل متماثل  من حيث التأصيل والتقرير وهنا أقول  :

Dan yang mengherankan adalah orang yang menggambarkan bahwa kasus yang sedang kita bahas dan kasus pendidikan wanita (pondok tarbiyatun nisa) adalah sama. Di sini saya mengatakan bahwa diperlukan suatu standar kesamaan dalam masalah ilmiah dan secara alami standar tersebut adalah ketika ulama memperlakukan masalah tersebut dengan cara yang sama dalam hal dasar dan pelaporan. Oleh karena itu, saya katakan:

هل معك في قضية تربية النساء لفظا ومعنى نصوصا من ابن  سيرين  مثلا كما تقدم ؟!  أو  مبحثا كاملا في المحلى أو  المجموع أو فتح الباري  .. ؟! هل معك فيها نصوص بالكم والكيف التي ذكرنا ممن ذكرنا عنهم أو عن مثلهم من الأئمة وهم المستقرئين في الأقوال والخلاف في آحاد المسائل ناهيك عمن دونهم ؟!  بهذا يكون تماثل  المسائل ؟!

Apakah Anda memiliki pemahaman yang baik tentang masalah pendidikan perempuan, baik dari segi bahasa maupun maknanya, seperti yang diuraikan oleh Ibnu Sirin? Atau apakah Anda memiliki pemahaman yang komprehensif tentang topik ini, seperti yang dibahas dalam karya-karya seperti al-Muhalla, al-Majmu', atau Fath al-Bari? Apakah Anda memiliki pemahaman yang cukup tentang pandangan para imam terdahulu dan para ahli hadis terkait dengan perbedaan pendapat dalam isu-isu tertentu, bahkan pada masalah-masalah kecil? Sehingga dengannya masalah-masalah yang dibahas akan menjadi seimbang?!

فإن قلت نعم فأثبت وإن قلت لا ولابد ،  فنسألك ما هو ضابط مثلية المسائل العلمية عندك ومن سلفك في هذا الضابط وماهو الدليل للنناقشك ؟! هاته ! فإن كان الحواب في كل ذلك سلبي غير محرر فهو دليل على ضعف تمييز مدعي التماثل في هذه المسألة خصوصا والخلط بين العواطف والحقائق والكلام بخصوص هذه المسألة دون غيرها "إنصافا" !.

Jika anda menjawab "ya", maka buktikan. Dan jika Anda menjawab "tidak" dan tidak bisa menghindar, maka kami bertanya kepada anda, apa yang menjadi standar kesamaan dalam masalah-masalah ilmiah menurut anda, dan siapa yang telah mengembangkan standar ini sebelum anda, serta apa bukti yang anda miliki untuk membahasnya? Jika jawaban anda hanya bersifat negatif dan tidak terperinci, maka itu menunjukkan ketidakmampuan anda dalam membedakan dan memahami kesamaan dalam masalah ini, terutama dalam hal mencampuradukkan antara emosi dan fakta, dan membicarakan masalah ini tanpa memberikan keadilan pada masalah-masalah lain.

وهنا أتسائل : إذا لم ينصف الكاتب من يقرأ رده بأن يضعه على الحقائق لا العواطف ويتجرد فيما يكتب من العوارض التي تأخذ بالأفكار من غير تحرير فهل سينصف المردود عليه؟!!!! 

Di sini saya bertanya: jika pembaca tidak adil dalam membaca tanggapannya dengan tidak meletakkannya pada fakta-fakta daripada emosi, dan tidak menyingkirkan rintangan yang mengganggu pikirannya saat menulis, apakah ia akan diperlakukan secara adil sebagai akibat dari tindakannya tersebut?

وأقول أليس هذا إذكاءا لقضية وفتنة نحن في غنى عنها ؟! أليس هذا ظلم لي بإقحامي في قضية أنا في غنى عنها بل ولم أقصدها بشيء والله العالم ؟!

Saya katakan : Bukankah ini merupakan pemicu bagi masalah dan konflik yang seharusnya kita hindari? Bukankah ini suatu ketidakadilan untuk saya karena saya menjadi terlibat dalam masalah yang sebenarnya tidak relevan bagi saya dan saya tidak bermaksud memasukkannya dalam percakapan, dan hanya Allah yang mengetahui?

فائدة تأصيلية دعوية :

*) Ungkapan "فائدة تأصيلية دعوية" dalam bahasa Indonesia yang formal dapat diartikan sebagai "manfaat kajian mendalam dalam dakwah". Ungkapan ini mengacu pada pentingnya kajian yang mendalam dan terstruktur dalam memahami masalah-masalah yang berkaitan dengan dakwah atau penyampaian pesan Islam. Melalui kajian yang mendalam dan terstruktur, maka dakwah dapat dilakukan dengan lebih tepat dan efektif, sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan dalam menyebarkan pesan Islam kepada masyarakat. -ed

ومن هنا أقول إن المسائل الشرعية الحادثة خاصة الدعوية منها التي أخذت ترتقي صعودا في مراتب الاختلاف حتى صارت كالفتن التي تموج في الناس كموج البحر فتأتي على الخضراء واليابس لتصير جليا من" قضايا النوازل".

Dari sini saya mengatakan bahwa masalah-masalah syariah yang terjadi, khususnya masalah dakwah, telah mencapai tingkat perbedaan yang semakin meningkat, sehingga menjadi seperti godaan yang bergelombang di antara orang-orang seperti gelombang laut, yang tiba-tiba muncul di tanah subur dan tandus untuk menjadi jelas dari "masalah-masalah kontemporer". 

وإن كانت في الأصل صغيرة أوابتدأت كذلك وقضايا النوازل لابد لها من فصل العلماء الأفذاذ الذين جمعوا الورع والعلم مع اعتبار الخبرة الناتجة من طول العمر في المجال الدعوي لفصل هذا النوع من النوازل ، وهذه هي المرجعية العملية أما العلمية فهي مرجعية الكتاب والسنة والإجماع . 

Meskipun awalnya kecil atau dimulai sebagai hal kecil, namun masalah-masalah baru dalam hukum Islam, khususnya dalam bidang dakwah, perlu dipisahkan dan diselesaikan oleh para ulama yang terpercaya yang menggabungkan ilmu dan kesalehan dengan mempertimbangkan pengalaman dari bertahun-tahun di bidang dakwah. Ini adalah referensi praktis, sementara referensi ilmiah adalah Al-Quran, As-Sunnah, dan ijma' (kesepakatan para ulama).

ولولا مخافة الإطالة وتشتت القارئ لذكرت أدلة كثيرة ونقولات معتبرة على هذا المفهوم المهم والذي من خلاله تجتمع الكلمة ويقل الشقاق بين صفوف السلفيين ولي فيه مبحث أسميته ( وحدة المرجعية العملية ترفع نزاع كثير من القضايا الدعوية ) وليس هو من جنس الإمارة التنظيمية المبتدعة وإنما هو من جنس التعاون على البر والتقوى ومن باب لعلمه الذين يستنبطونه منهم وأما الكتابة والرد في مسألة قد ترقى وتطور تأثيرها إلى النازلة المدلهمة فلن يزيد الطين إلا بله ولن يصلح قط من الخلاف المذكور شيء والدليل على ذلك واقع هذا الخلاف المذكور في مثل هذه القضايا ومنها قضية تربية النساء . والله أعلم

Jika tidak khawatir membuat pembaca bosan dan bingung, saya akan menyebutkan banyak bukti dan pernyataan penting tentang konsep penting ini. Konsep ini adalah yang menyatukan kata-kata dan mengurangi perpecahan di antara barisan Salafi. Saya memiliki topik yang saya sebut "Sebuah Pedoman  Praktis untuk Menyelesaikan Banyak Masalah Dakwah". Ini bukan tentang kepemimpinan organisasi yang dibuat-buat, melainkan tentang kerjasama dalam kebajikan dan ketakwaan, dan diperoleh dari kebijaksanaan mereka yang merenungkannya. Namun, menulis dan merespons dalam masalah ini dapat meningkatkan dampaknya dan memperburuk situasi. Bukti bahwa konflik yang disebutkan dalam hal-hal seperti ini tidak akan pernah diperbaiki dan sebagai contoh adalah konflik dalam masalah pendidikan wanita (tarbiyatun nisa). Dan Allah yang lebih mengetahui.

ختاما

إني لأدعوا السلفيين في الدنيا عامة وفي إندونيسيا خاصة أن يتقوا الله في إخوانهم و أن يترفقوا بإخوانهم أهل السنة والجماعة ما استطاعوا إلى ذلك سبيلا فالرفق هو الأصل في الدعوة إالى الله تعالى . وأما الشدة فهي عارض صحيح إذا جاء ما يقتضيها وإلا فلا وهذا لظواهر الأدلة كقول الله تعالى ( فبما رحمة من الله تعالى لنت لهم ولوكنت فظا غليظا لانفضوا من حولك ).

Penutup

Sejalan dengan itu, saya mengajak salafiyun di seluruh dunia dan khususnya di Indonesia, untuk bertakwa kepada Allah dalam hubungan mereka dengan sesama muslim, dan untuk bersikap lembut terhadap sesama mereka yang merupakan Ahlussunnah wal Jamaah, semampu mereka dalam hal itu. Karena sikap lembut merupakan prinsip dasar dalam mengajak orang kepada jalan Allah Ta'ala. Sedangkan sikap keras dan tegas hanya digunakan pada saat dibutuhkan dan disyaratkan oleh keadaan. Hal ini sejalan dengan dalil-dalil Alquran yang menyebutkan: "Karena rahmat dari Allah-lah kamu menjadi lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu" (QS. Ali Imran: 159). 

ومن قال بأن الأصل في الدعوة هما معا من غير تقديم ولكنه ملتزم بالمفهوم السلفي في توازي اللين والشدة في التعامل الدعوي و يدعوا بالحكمة التي هي وضع الحكم المناسب في مناسبه , فله ذلك لأن الخلاف بين التعبيرين يصير لفظيا وليس حقيقا ولكن الأول أفضل لظواهر الأدلة كما تقدم ولي فيه بحث .

Dan siapa yang berpendapat bahwa kedua sikap tersebut (lemah lembut dan keras) sebenarnya sama-sama penting dalam berdakwah, namun ketahuilah bahwa dalam konteks Salafiyyah, keseimbangan antara keduanya tetap dijaga, dengan tetap menempatkan hikmah dalam pengambilan keputusan yang tepat sesuai dengan keadaan. Sebab perbedaan antara kedua pendekatan tersebut hanyalah bersifat terminologi saja dan bukan hal yang substansial. Meskipun demikian, penggunaan sikap lembut tetap lebih sesuai dengan dalil-dalil Alquran yang telah disebutkan di atas, seperti yang telah diuraikan dalam penelitian saya sebelumnya.

وإني لأدعوهم جميعا كذلك إلى السعي في تمييز موارد الإجتهاد والتبديع والنصح والتقذيع في كل القضايا الدعوية الحادثة وكل ذلك فيصله ويبينه سبيل أهل العلم الربانيين الذين جمعوا العلم بالكتاب والسنة والعمل بهما رحم الله من مات وحفظ الله من بقي مع " اعتبار قضية العمر الدعوي لأنه مؤثر جدا في اجتماع الكلمة ". 

Saya mengajak mereka semua untuk memperhatikan sumber-sumber ijtihad, permaslahan tabdi', nasehat, dan kritik dalam semua masalah dakwah yang muncul, dan semua itu harus dijelaskan dan dipahami melalui jalan para ulama rabbaniyin yang mengumpulkan ilmu dari Al-Quran dan As-Sunnah serta mengamalkannya. Semoga Allah merahmati yang telah meninggal dunia dan melindungi yang masih hidup dalam memperhatikan pentingnya isu dakwah karena sangat berpengaruh dalam menyatukan kaum muslimin. 

 فتعرف مسالكهم في التعامل مع ذلك النوع مع القضايا فهم منارات يستضاء بها على ضوء الكتاب والسنة. ولذا فإنه من الخطأ البين أن تنزل قواعد التجريح التي لطالما استعملها العلماء في معاملة المبتدعة على أهل السنة.  

Maka, kamu akan memahami cara mereka berpikir dan bertindak dalam menangani isu-isu tersebut, karena mereka adalah penerangan bagi kita dalam menemukan jalan yang benar berdasarkan Kitab dan Sunnah. Oleh Karena itu, salah besar jika kaidah-kaidah kritik yang selama ini digunakan oleh para ulama dalam memperlakukan orang-orang yang dianggap sesat (mubtadi' atau ahlul bid'ah) diterapkan pada orang-orang yang berpegang teguh pada ajaran sunnah (ahlussunnah).

وأخيرا يقول النبي صلى الله عليه وسلم في حديث أبي موسى في وصف المؤمنين كما في الصحيحن (المؤمن للمؤمن كالبنيان يشد بعضه بعضا ) ولم يقل يسقط بعضه بعضا ؟! فاتقوا الله في إخوانكم والله الموفق .

Akhirnya, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata dalam hadis riwayat Abu Musa dalam menggambarkan kaum mukminin sebagaimana dalam hadis sahihain, "Mukmin bagi mukmin lain seperti bangunan, setiap bagian saling menopang yang lain," dan tidak dikatakan bahwa satu sama lain saling menjatuhkan. Oleh karena itu, bertakwalah kepada Allah dalam berhubungan dengan saudara-saudara seimanmu, dan Allah-lah yang memberikan petunjuk.


Selesei diterjemahkan, walhamdulillah . Pada bulan yang mubarok, Sabtu 17 Ramadhan 1444h / 08-04-2023.


TRENDING