تأصيلات تيمية وتقريرات علمية في تمييز سبل العلم والهدى والتجرد و السلفية
PRINSIP-PRINSIP DASAR PEMIKIRAN IBNU TAIMIYAH DAN PENJELASAN ILMIAH DALAM MEMBEDAKAN JALAN ILMU, PETUNJUK, PEMURNIAN DIRI, DAN METODOLOGI SALAFIYAH
t.me/collectionofqnawithahmadbanajah/1006
من طرق الجهل و الهوى والتقليد بالتبعية
DIANTARA JALAN-JALAN KEBODOHAN, HAWA NAFSU, DAN TAQLID BUTA
(وأما إن قلد شخصا دون نظيره بمجرد هواه ونصره بيده ولسانه من غير علم أن معه الحق فهذا من أهل الجاهلية.
وإن كان متبوعه مصيبا لم يكن عمله صالحا. وإن كان متبوعه مخطئا كان آثما.
كمن قال في القرآن برأيه فإن أصاب فقد أخطأ وإن أخطأ فليتبوأ مقعده من النار )
Kata beliau (Ibnu Taimiyah) rahimahullah :
Dan adapun jika seseorang taqlid pada orang lain tanpa memiliki bukti yang kuat, hanya karena mengikuti hawa nafsunya dan mengikuti pendapatnya dengan tangan dan lisan tanpa memiliki pengetahuan bahwa dia memiliki kebenaran, maka ini termasuk sikap ahlul Jahiliyyah.
Jika orang yang diikuti tersebut benar, itu tidak akan membuat amal perbuatan seseorang menjadi baik. Dan jika orang yang diikuti tersebut salah, itu akan membuat seseorang berdosa.
Seperti orang yang menyatakan pendapatnya sendiri tentang Al-Quran, jika dia benar, dia telah melakukan kesalahan. Dan jika dia salah, maka dia akan menempati tempatnya di Neraka.
📌أقول :
إن هذا التقرير في كلامه وكلام غيره من الأئمة فيه بيان خطأ من يحمل الناس على رأيه أو رأي آخر معظم عنده بدعاوى غير سائغة مهما كانت تلك الدعاوى في أصلها فاضلة كالشرف والسيادة والإجتهاد والنبوغ والتأليف والتنسك والإخبات و الزهد والورع والشجاعة والجهاد و الثبات والذكاء والحلم والصبر على الشدائد و الكلام في أهل البدع وحسن الإدارة و السمت و الصدقة و الإنفاق على طلاب العلم وعمارة المساجد وجودة أدآء القرآن وحسن التدريس و تخريج الطلاب والقدم في الدعوة وكثرة التلاميذ وتعدد المشايخ وغير ذلك من الفضائل.
Saya katakan:
Pada penjelasan ini, baik dalam perkataannya sendiri maupun perkataan para imam lainnya, terdapat penjelasan tentang kesalahan bagi mereka yang memaksakan pendapatnya atau pendapat orang lain, dengan sebagian besar klaim-klaim yang tidak sah, meskipun klaim-klaim tersebut pada dasarnya mulia karena terkandung di dalamnya sifat-sifat seperti kehormatan, keagungan, ijtihad, kecerdasan, penulisan, ibadah, ketawadhuan, zuhud, wara', keberanian, jihad, keteguhan, kecerdasan, kesabaran dalam menghadapi kesulitan, pembicaraan tentang orang-orang yang berbeda pendapat, kepemimpinan yang baik, etika, sedekah, pengeluaran untuk para pelajar ilmu, pembangunan masjid, kualitas pengajaran Al-Quran, keahlian dalam pengajaran, lulusan pelajar, lamanya berdakwah, banyaknya murid, banyaknya syaikh, dan hal-hal baik lainnya.
📌وبيان ذلك
أن تلك الفضائل إنما فضلت على منوال شرعي مخصوص فلو استعملت على غير الوجه الذي به شرعت لما كانت فاضلة أصلا ، و حديث أبي هريرة رضي الله عنه في قصة الثلاثة الذين هم أول من تسعر بهم النار شاهد على ذلك.
Ini menjelaskan bahwa keutamaan-keutamaan tersebut hanya memiliki nilai keutamaan dalam konteks syariat yang spesifik. Jika digunakan dalam konteks yang tidak sesuai dengan hukum syariat, maka keutamaan-keutamaan tersebut tidak akan memiliki nilai keutamaan yang sejati. Hal ini juga dapat dilihat dari hadis Abu Hurairah tentang kisah tiga orang yang menjadi orang pertama yang masuk ke dalam Neraka sebagai bukti atas hal tersebut.
إذا فليست هذه الفضائل أدوات استدلال بالأصالة يعرف بها الحق من الباطل ولكن قد تكون قرائن في حالة دون أخرى ، فلا يسوغ شرعا ولا عقلا أن تكون هذه الفضائل جسرا يعبر بها إلى غير ما وضعت له .
Keutamaan-keutamaan tersebut bukanlah alat untuk mengambil hukum syariat secara langsung atau sebagai kriteria utama dalam membedakan antara kebenaran dan kesalahan. Namun, dalam beberapa situasi tertentu, keutamaan-keutamaan tersebut dapat menjadi petunjuk atau indikator. Namun, secara syariat dan akal, tidak diperbolehkan bahwa keutamaan-keutamaan tersebut menjadi jembatan untuk menuju sesuatu yang tidak ditetapkan oleh syariat.
📍ولذا كان تأخر صلاة الجماعة عن وقتها لتأخر شريف الحي والسيد فيهم يعتبر غلوا فيه فصار شرفه سببا في ذمه !
Oleh karenanya, pemunduran waktu salat berjamaah dari waktu yang telah ditentukan karena menunggu kedatangan seseorang yang dihormati dan pemimpin mereka, dianggap sebagai bentuk sikap ghuluw dan menjadi alasan untuk mengkritik tindakan tersebut.
📍والإجتهاد والحفظ وكثرة التأليف لمن يتكبر على الناس و يستنقص غيره بغير حق لا تزيده إلا حمقا !
Semangat, hafalan, dan banyaknya penulisan bagi mereka yang menyombongkan diri dan merendahkan orang lain tanpa hak, tidaklah menambah kecuali kebodohan !
📍والتنسك لم يكن قط دليلا على صحة معتقد ذلك المتنسك !
Menjalankan ibadah semata tidak pernah menjadi bukti kebenaran keyakinan seorang.
📍كما أن السكينة والإخبات لا تدل على التواضع بل قد تكون في أشد الناس كبرا إذا ما جاءه الحق فرفضه بلا مسوغ شرعي !
Ketenangan dan kerendahan hati tidak selalu menunjukkan kesederhanaan, bahkan dalam beberapa kasus, orang yang sangat sombong dapat menolak kebenaran tanpa alasan yang sah!
📍 والزهد بترك النكاح بدعة!
Menyatakan bahwa zuhud dengan meninggalkan pernikahan adalah bid'ah!
📍 وترك مواجهة الباطل بدعوى "إصلاح النفس و تتبع السلامة من الورع" حقيقته هلع مبطن !
Meninggalkan melawan kebatilan dengan alasan "memperbaiki diri dan mengikuti keselamatan adalah sikap wara'" sebenarnya adalah rasa takut yang terselubung!
📍وجعل الشجاعة دليلا على صحة المبدأ الجهادي جهل ماحق !
Menganggap keberanian sebagai bukti kebenaran prinsip jihad adalah kebodohan di atas kebodohan!
📍ومن أوائل من جعل شدة الثبات مطلقا علامة على صواب المنهج هم أصحاب العجل من بني إسرائيل !
Diantara yang pertama kali menjadikan kekuatan tsabat (keteguhan) secara mutlak sebagai tanda kebenaran manhaj adalah pengikut anak sapi dari Bani Israel.
📍والذكاء بلا زكاء لا يصح مدحا بل هو غباء منقش !
Kecerdasan tanpa kebijaksanaan bukanlah sesuatu yang patut dipuji, melainkan kebodohan yang terukir!
📍والحلم مع اللئيم لا يمدح بل هو سفه يقتلك في الصميم!
Kesabaran bersama orang jahat bukanlah sesuatu yang patut dipuji, melainkan kebodohan yang akan menghancurkanmu dalam senyap!
📍والكلام في أهل البدع له ضوابط من غيرها تحصل المفاسد !
Berbicara tentang ahlul bid'ah (orang-orang yang menyimpang dari ajaran yang benar) memiliki dhowabith (pedoman/kaidah/aturan dan batasan). Jika tidak memperhatikan dhowabith tersebut, akan timbul kerusakan.
📍وحسن التدريس مع ضعف الإدارة العلمية للدارسين عبث وضياع وقت!
Pendidikan yang baik dengan lemahnya manajemen akademik bagi para pelajar adalah sia-sia dan pemborosan waktu.
📍والتكلف والمبالغة في تجويد القرآن سبب للتنفير منه ومن ذلك العلم الجليل وهي جناية!
Melakukan upaya yang memberatkan diri (takalluf) dan berlebihan dalam tajwid bacaan Al-Qur'an bisa menjadi alasan bagi sebagian orang untuk menjauhinya. Hal ini dapat menyebabkan keengganan terhadap Al-Qur'an dan mengurangi rasa hormat terhadap ilmu yang agung tersebut. Namun, menganggapnya sebagai tindakan kejahatan mungkin terlalu berlebihan.
📍والمن بالصدقة أو جعلها جسرا لمنفعة شخصية محبط لها !
Memberikan sedekah atau menjadikannya sebagai jembatan untuk kepentingan pribadi yang tidak tercapai adalah tindakan yang tidak tepat.
📍كما أن قبول ضعيفوا التجرد من أهل العلم و الدعاة النفقة من عوام الناس قد أفسد الدين والدنيا.
Menerima orang-orang yang lemah dalam mengemban tanggung jawab ilmu dan para pendakwah yang hidup dari sumbangan orang-orang awam telah mengakibatkan kerusakan terhadap agama dan dunia.
📍والقدم في الدعوة إلى السنة والجهاد فيها مع تخريج الطلاب و كثرة الألقاب و تعدد المشايخ والأصحاب مدائح شرعية و مناقب حقيقية إذا ما مات صاحبها عليها وإلا فلا يأمن مكر الله إلا القوم الخاسرون.
Menetapkan diri dalam dakwah kepada Sunnah dan berjihad di jalannya, bersama dengan menghasilkan banyak lulusan pelajar, banyaknya gelar, dan banyaknya masayekh (guru) dan pengikut, adalah pujian yang sah dan keutamaan yang nyata, asalkan pemiliknya meninggal dalam keadaan berpegang teguh pada hal itu. Jika tidak demikian, tidak ada yang aman makar Allah kecuali orang-orang yang merugi.
فانظر يا رعاك الله كيف أن تلك الفضائل تغيرت بتغير أحوالها .
Pandanglah, wahai yang dilindungi oleh Allah, bagaimana nilai-nilai tersebut berubah seiring dengan perubahan kondisi dan situasi.
📌فإن قال قائل :
فما هي السبيل التي يصح أن نجعلها مسوغا شرعيا صحيحا لحمل الناس على قول دون آخر ؟
Jika ada yang bertanya:
Bagaimana cara yang benar dan sesuai syariah untuk meyakinkan orang agar mengikuti pendapat tertentu tanpa yang lainnya?
الجواب :
هي الحجج الساطعات والبراهين الواضحات التي نصبها الشارع أدلة يتميز بها الحق من الباطل والصواب من الخطأ بل ويتميز بها أنواع الخطأ و مراتبه و أسبابه وكيفية التعامل مع أصحابه .
Yaitu hujjah-hujjah yang kuat dan bukti-bukti yang jelas yang ditetapkan oleh syariat, sebagai dalil-dalil (petunjuk) yang membedakan antara kebenaran dan kebatilan, kebenaran dan kesalahan, serta jenis kesalahan, tingkatan, penyebab, dan cara berinteraksi dengan pemiliknya.
قال تعالى :
(وَقَالُوا۟ لَن یَدۡخُلَ ٱلۡجَنَّةَ إِلَّا مَن كَانَ هُودًا أَوۡ نَصَـٰرَىٰۗ تِلۡكَ أَمَانِیُّهُمۡۗ قُلۡ هَاتُوا۟ بُرۡهَـٰنَكُمۡ إِن كُنتُمۡ صَـٰدِقِینَ)
Allah ta'ala berfirman :
Dan mereka berkata, 'Tidak akan masuk surga kecuali orang-orang Yahudi atau Nasrani.' Itulah angan-angan mereka. Katakanlah, 'Bawalah bukti kalian jika kalian adalah orang-orang yang benar.
وقال جل في علاه :
(أَمِ ٱتَّخَذُوا۟ مِن دُونِهِۦۤ ءَالِهَةࣰۖ قُلۡ هَاتُوا۟ بُرۡهَـٰنَكُمۡۖ هَـٰذَا ذِكۡرُ مَن مَّعِیَ وَذِكۡرُ مَن قَبۡلِیۚ بَلۡ أَكۡثَرُهُمۡ لَا یَعۡلَمُونَ ٱلۡحَقَّ فَهُم مُّعۡرِضُونَ)
Apakah mereka telah mengambil tuhan-tuhan selain-Nya? Katakanlah, 'Bawalah bukti kalian. Inilah peringatan bagi orang-orang yang bersamaku, dan peringatan bagi orang-orang sebelumku.' Sebenarnya kebanyakan mereka tidak mengetahui kebenaran, maka mereka berpaling.
وقال تعالى:
(أَمَّن یَبۡدَؤُا۟ ٱلۡخَلۡقَ ثُمَّ یُعِیدُهُۥ وَمَن یَرۡزُقُكُم مِّنَ ٱلسَّمَاۤءِ وَٱلۡأَرۡضِۗ أَءِلَـٰهࣱ مَّعَ ٱللَّهِۚ قُلۡ هَاتُوا۟ بُرۡهَـٰنَكُمۡ إِن كُنتُمۡ صَـٰدِقِینَ).
Atau siapakah yang menciptakan (makhluk) pertama kali, kemudian mengembalikannya (setelah mati), dan siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi? Apakah ada ilah (tuhan) selain Allah? Katakanlah, 'Bawalah bukti kalian jika kalian adalah orang-orang yang benar'.
فإن كانت الحجج والبراهين في الباب غير مؤهلة القطع والوضوح فلن يستقيم بها منطق الجزم و الإلزام مطلقا ، لا شرعا ولا عقلا وإن كان قد يوصل ذلك النوع من الاستدلال إلى تحقيق نسبي عند باحث عن الحقائق دون آخر ولكن أنى له أن يلزم غيره ممن لم يتبين له بل لربما تبين له خلافه !.
Jika argumen dan bukti yang ada dalam suatu masalah tidak memenuhi syarat ketegasan (kepastian) dan kejelasan, maka tidak dapat digunakan sebagai dasar untuk kesimpulan yang pasti dan memaksa (ilzam) secara mutlak, baik menurut hukum maupun menurut logika. Walaupun jenis argumentasi semacam itu mungkin dapat mencapai kesimpulan relatif bagi seorang pencari kebenaran tertentu dibanding yang lain, tetapi sulit baginya untuk memaksa orang lain yang belum memahaminya atau bahkan mungkin memiliki pandangan yang berbeda!.
📍 والعبرة في ذلك كله هو المنهجية الموروثة عن العلماء ورثة الأنبياء في التعامل مع النصوص والبراهين فيقتفى أثرهم ويهتدى بسيرهم فما كانوا فيه محقيقين من الأدلة حققناه وما كانوا في مثله يحتملون الخلاف احتملناه وما كانوا ينكرون فيه أنكرناه وما كانوا يسوغون الخلاف فيه أمضيناه وكله بعلم فكل خير في اتباع من سلف وكل شر في ابتداع من خلف.
Ibrah (pelajaran) dari itu semua adalah : Metodologi yang diwarisi dari para ulama, yang merupakan pewaris para nabi dalam berinteraksi dengan nash-nash dan bukti-bukti. Kita harus mengikuti jejak mereka dan mengambil petunjuk dari perjalanan mereka. Apa yang mereka yakini berdasarkan bukti-bukti, kita yakini. Apa yang mereka anggap dapat diperdebatkan, kita juga bersedia menerima perbedaan. Apa yang mereka menolak, kita juga menolak. Apa yang mereka anggap tidak memungkinkan perbedaan, kita juga mengikuti pendapat mereka. Semua ini didasarkan pada ilmu.
Segala kebaikan terletak pada mengikuti generasi terdahulu (salaf), dan segala keburukan terletak pada ibtida' (membuat hal-hal baru yang tidak ada asalnya) dari generasi yang datang setelahnya.
والله أعلم
Dan hanya Allahlah Yang Maha Mengetahui
_____
📚 Alih bahasa : الهيئة العلمية المختصة للترجمة