} h3.post-title{ text-align: center; } .post-title {text-align:center;} -->

Siapakah yang Pertama Kali Mencetuskan Istilah "Ahlussunnah" ?

SIAPAKAH YANG PERTAMA KALI MENCETUSKAN ISTILAH "AHLUSSUNNAH" ?

📩 Pertanyaan :

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته , أحسن الله إليك

Wahai Syaikh, berikanlah kami faedah tentang istilah ahlussunnah wal jamaah : Sejak kapan istilah ini mulai populer, siapa yang mempopulerkan pertama kali dan apa sebabnya Jazakallahukhoir.

🔖Jawaban :

Dijawab oleh:

و عليكم السلام و رحمة الله و بركاته..

📍Akhi -hafidzokallah- ada beberapa poin prinsip yang harus diketahui:


1️⃣ Pertama : Perlu diketahui bahwa yang pertama kali menggunakan istilah "sunnah" dan "ahlussunnah" adalah Rasulullah صلى الله عليه وسلم, beliau yang menggunakan istilah ini, dan menjelaskan kepada kita bahwa mengikuti "Sunnah" beliau adalah sebab keselamatan, dan bahwa islam yang sebenarnya adalah dengan mengikuti "sunnah" beliau.

🍂 Sebagaimana terdapat pada sabda beliau صلى الله عليه وسلم dalam hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Anas bin Malik رضي الله عنه :

فمَن رغِب عن سنَّتي فليس منِّي

"Barang siapa berpaling dari sunnah ku maka bukan termasuk golonganku."

▶️ Dari sini kita ambil faedah bagaimana Rasulullah صلى الله عليه وسلم mengajarkan seluruh sahabatnya, mengumumkan dan memberitahu serta menisbatkan kepada "sunnah", bahwa pada sunnah beliau terdapat KESELAMATAN.  

Dan termasuk salah satu sebab mendapatkan syafaat beliau yaitu dengan mengikuti "sunnah" nya, mengamalkan amalan2 beliau.

🍂 Dan disebutkan dalam hadits Aisyah رضي الله عنها, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda  :

النِّكَاحُ من سُنَّتِي فمَنْ لمْ يَعْمَلْ بِسُنَّتِي فَليسَ مِنِّي 

"Menikah adalah sunnahku, barangsiapa tidak mengamalkan sunnahku maka bukan termasuk golonganku."

🍂 Begitupula dalam hadits Abdullah bin 'Amr 

إنَّ لكلِّ عملٍ شِرَّةٌ ولكلِّ شِرَّةٍ فَتْرَةٌ ، فمن كانت شِرَّتُه إلى سنَّتي فقد أفلح .

"Sesungguhnya setiap amalan pasti ada masanya semangat, dan setiap semangat pasti akan melemah. Maka barangsiapa yang semangatnya melakukan sunnah ku dia lah yang berhasil.."

▶️ Dengan semua hadits-hadits ini, Rasulullah صلى الله عليه وسلم mengumumkan bahwa disana ada sekelompok orang yang menyelisihi sunnah beliau. 

▶️ Disini juga terdapat faedah lain, yaitu bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم memberitahu bahwa disana ada orang-orang yang menisbatkan dirinya kepada islam namun mereka menyelisihi sunnah.

Dan ini jelas disebutkan dalam sabda beliau صلى الله عليه وسلم :

إن كل محدثة بدعة و كل بدعة ضلالة

"Sesungguhnya setiap amalan yang dibuat-buat itu termasuk bid'ah. Dan setiap bid'ah itu sesat."


2️⃣ Kedua : Ketahuilah bahwa Rasulullah  صلى الله عليه وسلم beliaulah yang pertama kali membedakan antara sunnah dan bid'ah. Beliau mengajarkan kepada kita tentang adanya jalan "sunnah" dan yang menyelisihinya maka "bid'ah.

🍂 Seperti dalam sabda beliau صلى الله عليه وسلم :

كل بدعة ضلالة و كل ضلالة في النار 

"Setiap bid'ah itu sesat, dan setiap kesesatan tempatnya di neraka."

🍂 Dan beliau bersabda dalam hadits Aisyah رضي الله عنها :

مَن عَمِلَ عَمَلًا ليسَ عليه أمْرُنا فَهو رَدٌّ

"Barangsiapa mengamalkan suatu perbuatan yang tidak kami contohkan maka perbuatannya tertolak."

▶️ Inilah pemahaman yang diterapkan oleh para sahabat رضي الله عنهم sebagaimana disebutkan dalam hadits :

أخرج مسلم عن طارق بن شهاب قال:

أَخرج مروانُ المنبرَ في يوم عيد، ولم يكن يُخرج به، وبدأ بالخطبة قبل الصلاة، ولم يكن يُبدأ بها، قال: فقام رجل فقال:

يا مروان خالفتَ السنّةَ، أخرجت المنبر في يوم عيد، ولم يكُ يُخرج به في يوم عيد، وبدأتَ بالخطبة قبل الصلاة، ولم يكن يُبدأ بها. فقال أبو سعيد الخدري:

من هذا؟ قالوا: فلان بن فلان. 

فقال أبو سعيد: أما هذا فقد قضى ما عليه، سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: "مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ، وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ".

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Thoriq bin Syihab berkata :

Marwan mengeluarkan mimbar pada hari eid dimana tidak pernah mimbar dikeluarkan sebelum sholat, dan dia memulai khutbah sebelum sholat, dalam keadaan (sebelumnya) tidak pernah dimulai dengan khutbah saat eid. Dia (Thoriq) berkata : Kemudian ada seorang laki-laki yang berdiri dan menyampaikan "Wahai Marwan, engkau sudah menyelisihi sunnah, engkau mengeluarkan mimbar pada hari eid dan memulai khutbah sebelum sholat dan ini tidak pernah terjadi sebelumnya."

Kemudian Abu Sa'id bertanya : "Siapa laki-laki ini?" Kemudian yang lain menjawab "Fulan bin Fulan." Kemudian beliau (Abu Sa'id) berkata : "Adapun mengenai perkara ini maka sudah ditetapkan sebagaimana yang aku dengar dari Rasulullah صلى الله عليه وسلم : "Barang siapa diantara kalian yang melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka dengan lisannya, jika tidak mampu maka dengan hatinya dan inilah selemah-lemahnya keimanan."

🫧 Dari kisah diatas kita bisa mengetahui bahwa para sahabat pun menerapkan pemahaman ini. 


3️⃣ Ketiga : Nabi صلى الله عليه وسلم mengajarkan bahwa sunnah itu diamalkan tanpa ghuluw (berlebihan) dan tanpa muyu'ah (meremehkan). Beliau bersabda :

ولن يشادَّ الدينَ أحدٌ إلا غلبهُ

" Tidak akan ada seorangpun yang berlebihan dalam beragama, kecuali pasti akan terkalahkan olehnya (sifat berlebihan tsb)."

🍂 Dan beliau صلى الله عليه وسلم bersabda :

إن هذا الدين متين فأوغلوا فيه برفق 

"Sesungguhnya agama ini kuat, maka amalkan dengan kelembutan."

Maksudnya jangan membebankan sesuatu yang tidak diperintahkan, sehingga akhirnya nanti kalian tinggalkan karena memberatkan diri sendiri.

▶️ Lihatlah bagaimana Rasulullah صلى الله عليه وسلم  memerintahkan untuk tidak berlebih-lebihan dalam beragama dan tidak memberatkan dalam hukum agama.

▶️ Sebaliknya, beliau juga memberitahu bahwa ada orang-orang yang menisbatkan dirinya kepada agama, kepada islam, kepada sunnah namun dia meremehkan dan bermudah-mudahan dalam agama ini

لَيكونَنَّ من أمَّتِي أقوامٌ، يَستحِلُّون الحِرَ والحريرَ، والخمرَ والمعازفَ

"Akan benar-benar ada sekelompok dari umatku yang menghalalkan zina, menghalalkan memakai sutra (bagi laki-laki), menghalalkan khomr dan alat musik."

▶️ Dengan ini kita mengetahui bahwa Rasulullah  صلى الله عليه وسلم  juga mengajarkan bagaimana cara mengikuti sunnah yang benar, yaitu tanpa berlebihan dan tanpa bermudah-mudahan.


4️⃣ Keempat : Ketahuilah bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم  beliau juga yang pertama mengajarkan kepada kita konsep salafiyyah dan melafazkan kata "salaf". Beliau berkata kepada Fathimah :

ونعم السلف أنا لك

"Dan sebaik-baik salaf (pendahulu) bagimu adalah AKU."


🍂 Ini juga pemahaman yang bisa diambil dari sabda Rasulullah  صلى الله عليه وسلم :

فعليكم بسُنَّتي وسُنَّةِ الخُلَفاءِ الرَّاشِدينَ المَهْدِيِّينَ، عَضُّوا عليها بالنَّواجِذِ

"Maka peganglah sunnah ku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang diberikan petunjuk. Gigitlah sunnah tersebut dengan gigi geraham."

🍂 Beliau juga bersabda dalam hadits Imran :

خيركمْ قَرْنِي، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ

"Sebaik-baik kalian adalah generasiku, kemudian generasi setelahnya, kemudian setelahnya."

📖 Ini semua adalah realisasi dari firman Allah تعالى 

{ وَمَن یُشَاقِقِ ٱلرَّسُولَ مِنۢ بَعۡدِ مَا تَبَیَّنَ لَهُ ٱلۡهُدَىٰ وَیَتَّبِعۡ غَیۡرَ سَبِیلِ ٱلۡمُؤۡمِنِینَ نُوَلِّهِۦ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصۡلِهِۦ جَهَنَّمَۖ وَسَاۤءَتۡ مَصِیرًا }

"Dan barang siapa menentang Rasul (Nabi Muhammad) setelah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan selain jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan dia dalam kesesatan yang telah dilakukan dan akan Kami masukkan dia ke dalam neraka Jahannam, dan itu seburuk-buruk tempat kembali."

[Surat An-Nisa': 115]


🫧 Maka dari prinsip ini kita ambil faedah : 

Bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم  memerintahkan kita untuk mengikuti sunnah beliau SESUAI YANG DIAJARKAN DAN DIAMALKAN OLEH PARA SAHABAT  رضي الله عنهم, dan siapa saja yang mengikuti mereka dengan ihsan. Inilah yang disebut SALAFIYYAH.▶️ Inilah empat prinsip dasar mengenai pemahaman tentang "sunnah" dan "salafiyyah".

والله أعلم

➖➖➖➖➖➖➖


📚 Alih bahasa :

الهيئة العلمية المختصة للترجمة

Bagian keilmuan yang khusus untuk alih penerjemahan.


TRENDING